Cara Agar Limbah Rumah Tangga Yang Masuk Ke Sungai Tidak Mencemari Ekosistem

2 min read

ada beberapa cara agar limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemari ekosistem yaitu

Pedialoka Banyak orang yang bertanya mengenai cara agar limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemari ekosistem ? Nah, Dikutip dari Sejumlah sumber, supaya sampah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemarkan ekosistem sungai, perlu dilakukan filtrasi atau pernyaringan terlebih dulu supaya zat kimia yang ada dalam limbah sampah tidak masuk ke sungai.

BACA JUGA : Daftar Menu Mie Gacoan Malang Terbaru 2022

Ada beberapa cara agar limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemari ekosistem

Selain itu, ada beberapa cara agar limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemari ekosistem yaitu

sejauh ini kita berpikiran kalau limbah yang berasal dari buangan industri ialah pemicu khusus pencemaran lingkungan. Rupanya bersamaan dengan bertambahnya perkembangan masyarakat, limbah lokal (rumah tangga) malah jadi penyumbang paling besar. Bukan hanya limbah padat seperti sampah plastik, kardus sampai bahan makanan tersisa yang kelihatan mengapung di atas sungai, penumpukan limbah cair lokal dengan jumlah yang besar menyumbangkan pencemaran sungai. Ini jadi permasalahan nyaris di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Palembang.
Limbah cair yang dibuat dari rumah tangga pada umumnya ada tiga:
  • Grey water yakni limbah cair yang bukan datang dari kotoran manusia, dapat dari air mandi, air sisa membersihkan baju atau piring yang memiliki kandungan bahan kimia seperti sabun dan detergent, dan limbah minyak goreng.
  • Black water yakni limbah yang dari kotoran manusia.
  • Clear water yakni limbah hasil tetes AC dan kulkas.
Jika limbah black water lebih gampang ditangani dengan pembikinan septic tank hingga bisa tergerai sendirinya di lingkungan, karena itu grey water yang hendak mengucur ke saluran buangan akhir (got) berikut yang umumnya memunculkan banyak permasalahan. Menurut Efdinal, Kepala Perwakilan BPK Propinsi DKI Jakarta, 70-80 % pencemaran air di Jakarta disumbang oleh limbah grey water langsung dibuang ke aliran drainase tanpa diproses lebih dahulu. Mengakibatkan, sungai sebagai tempat bermuaranya selokan berwarna jadi coklat dan keluarkan berbau busuk. Selainnya dapat mengakibatkan ikan-ikan mati, beberapa zat polutan yang terdapat dalam limbah dapat menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan beragam penyakit lain
Nach, apa cara yang perlu kita kerjakan untuk minimalisir limbah cair rumah tangga supaya tidak memberatkan lingkungan?
Turuti beberapa panduan berikut 

1. Pakai pencuci rumah tangga yang ramah lingkungan

  • Tentukan detergent yang ramah lingkungan (biodegradable), umumnya detergent ini memiliki kandungan sedikit busa dan air sisanya bisa dipakai kembali untuk menyirami tanaman.
  • Membersihkan jamban berbahan alami seperti cuka, baking soda atau lemon. Jauhi bersihkan jamban berbahan kimia, karena akan menghalangi perkembangan bakteri pemecah di septik tank hingga mengakibatkan septik tank gampang penuh.
  • Membersihkan kamar mandi seringkali hingga kotoran tidak berkerak dan kurangi pemakaian bahan pencuci kuat yang memiliki kandungan bahan kimia tidak ramah lingkungan
Baca Juga:  8 Cara Ampuh Menyembuhkan Sariawan Secara Alami

2. Aplikasikan sikap irit air yang automatis akan kurangi buangan limbah cair

  • Mandi memakai shower atau gayung air dibanding merendam di bathtub karena selainnya boros air mengakibatkan limbah makin banyak
  • Membersihkan piring dengan baskom dibanding di bawah keran yang mengucur, jumlah buangan limbah sabun juga bisa diminimalisir
  • Cuci baju dengan jumlah yang cukup (minimum 15 lembar), membersihkan dengan jumlah yang sedikit-sedikit lebih boros detergen dan air yang pada akhirannya limbah yang kebuang makin banyak
  • Air rendaman cucian baju yang memiliki kandungan daya bersih bisa dipakai kembali untuk membersihkan sandal atau lap dapur.

3. Menanami selokan dengan tanaman air 

Menanami selokan dengan tanaman air yang dapat mempernyerap zat pencemar, seperti bunga ungu, lidi air, futoy batas, bunga coklat, malati air dan lidi air

4. Membuat Mekanisme Pemrosesan Air Limbah atau SPAL simpel di dalam rumah untuk tangani buangan limbah (non black water). 

Dengan mekanisme ini diperlukan 2 buah bak, yakni bak pengumpul dan bak serapan. Pada bak pengumpul, dikasih ruangan yang bermanfaat sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak.
Dan pada bak serapan, diberi arang dan batu koral untuk memfilter zat pencemar. Air hasil pemrosesan dapat dipakai kembali untuk menyirami tanaman, jamban, bersihkan piring, baju, dan lain-lainnya. Tetapi bukan untuk diminum ya.

Nah, itulah ada beberapa cara agar limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tidak mencemari ekosistem yaitu. Semoga Artikel ini bermanfaat

Nah 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *