Rio Carnival 2023 – Video viral karnaval bertema satanic dan bencana banjir di Brazil telah menjadi buah bibir di media sosial. Namun, seperti banyak kabar yang tersebar di internet, fakta sebenarnya seringkali berbeda dengan narasi yang beredar.
Salah satu video yang menunjukkan sebuah patung besar mahluk bertanduk dan bersayap dianggap sebagai patung Lucifer (Iblis) dan menghina mayoritas orang yang mengikuti kepercayaan Tuhan. Namun, setelah ditelusuri, ternyata itu adalah cuplikan dari Rio Carnaval, kegiatan budaya terbesar di Negeri Samba, Brazil.
Rio Carnaval bukanlah sebuah acara bertema satanic, melainkan sebuah peringatan masa Pra Paskah dalam kalender Gereja Katolik. Seperti yang diketahui, periode ini dimulai pada Hari Raya Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 22 Februari 2023. Selama 40 hari sebelum Paskah, umat Kristiani melakukan puasa dengan maksud membersihkan diri untuk menyambut Kebangkitan Kristus. Rio Carnaval merupakan bagian dari kegiatan budaya ini, yang telah berlangsung sejak tahun 1723.
Pada kegiatan ini, berbagai sekolah Samba akan menampilkan kebolehannya dalam hal tarian, musik, dan kostum karnaval di sebuah tempat legendaris bernama Sambadromo. Tempat ini merupakan pusat kegiatan Rio Carnaval di kota Rio de Janeiro. Sambadromo adalah tempat yang menjadi magnet bagi wisatawan dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan pertunjukan Samba yang spektakuler.
Baca Juga : Carnaval Rio de Janeiro Brazil Terdampak Bencana Parah, Pemerintah Cepat Tanggap!
Sementara itu, cuplikan video banjir dalam unggahan tersebut merupakan video yang menunjukkan banjir akibat cuaca ekstrem di Brazil, tepatnya di Negara Bagian Sao Paulo pada pekan ketiga Februari 2023. Bencana ini dilaporkan mengakibatkan 57 orang meninggal dunia dan 4.000 orang lainnya mengungsi.
Sekali lagi, kita harus hati-hati dalam menilai suatu informasi yang beredar di media sosial. Kita harus memastikan fakta yang kita dapatkan sebelum membuat kesimpulan atau membagikan informasi tersebut ke orang lain. Informasi yang salah atau tidak benar dapat berdampak buruk bagi banyak orang. Oleh karena itu, mari kita jadi lebih bijak dalam mengakses dan menyebarkan informasi di media sosial.
Sumber : pikiran-rakyat
