Pedialoka – Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) melaunching laporan terkini dengan judul “Profil Internet Indonesia 2022”. Laporan itu berisi hasil penelitian pemakaian internet di Indonesia. Laporan itu mengutarakan jika jumlah pengguna internet di Indonesia sekarang capai 210 juta jiwa. Selainnya dari faktor jumlah pengguna, APJII menguraikan aplikasi apa yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet Indonesia.
Ada 9 kategori aplikasi yang sering dijangkau pengguna yakni aplikasi browser, sosial media, pesan instant, aplikasi konferensi online, marketplace, TV berbasiskan internet atau basis streaming, transportasi online, aplikasi musik dan dompet digital (e-wallet).
Baca Juga : Tips Dan Cara Investasi Emas Yang Aman Dan Menguntungkan
WhatsApp paling banyak dijangkau
WhatsApp jadi aplikasi yang paling dominan dipakai pengguna internet di Indonesia. Aplikasi yang bernaung di bawah perusahaan Meta ini dipakai oleh lebih dari 98 % pengguna internet Tanah Air.
Ada juga aplikasi pesan instant lain yang jadi alternative pengguna, yakni Facebook Messenger. Tetapi persentasenya cuma 47,12 %.
Aplikasi yang lain yang tidak kalah terkenal dipakai warganet di Indonesia yakni kelompok untuk searching, sosial media dan meeting platform.
Pengguna terdaftar sering memakai browser Chrome dan UC Browser untuk berseluncur di internet dengan masing-masing 76,95 % dan 4,95 %.
Untuk sosial media, bukannya Instagram atau TikTok, aplikasi opsi sebagian besar pengguna jatuh ke Facebook dan Youtube dengan prosentase masing-masing 68,36 % dan 63,02 %.
Sementara untuk berbelanja online, beberapa orang Indonesia yang berseluncur di internet cenderung pilih Shopee (55,08 %) dan Lazada (33,79 %).
Adapun kelompok yang lain seperti video call atau meeting online, pengguna internet di Indonesia pilih gunakan WhatsApp untuk video conference (69,55 %) atau Zoom (42,02 %).
Di bagian lain, walau memerlukan ongkos berlangganan, pengguna internet di Indonesia rajin terhubung TV berbasiskan internet lewat aplikasi Netflix (11,10 %) dan We TV (7,84 %).
kelompok aplikasi yang lain yang paling sering dipakai yakni transportasi online, mencakup Gojek (40,65 %) dan Grab (36,32 %).
Selanjutnya aplikasi streaming musik yang terkenal dipakai ialah YouTube Musik (38,51 %) dan Google Play Music (20,94 %). Sementara untuk kelompok e-wallet yang terkenal dipakai di Indonesia ialah Gopay (20,68 %) dan Shopee Pay (16,61 %).
Baca Juga : Penyebab Dan Cara Mudah Mengatasi Video WhatsApp Yang Tidak Bisa Tersimpan di Galeri Handphone
Aplikasi yang Paling Sering Digunakan Oleh Pengguna Internet di Indonesia
Berikut ialah aplikasi yang paling sering dipakai berdasar kelompok
Aplikasi chat:
- WhatsApp (98 persen)
- Facebook Messenger (47,12 persen)
Aplikasi browser
- Chrome (76,95 persen)
- UC Browser (4,95 persen)
Sosial media
- Facebook (68,36 persen)
- Youtube (63,02 %).
Meeting platform
- WhatsApp video call (69,55 persen)
- Zoom (42,02 persen)
Berbelanja online
- Shopee (55,08 persen)
- Lazada (33,79 persen)
TV internet lewat aplikasi
- Netflix (11,10 persen)
- We TV (7,84 %).
Streaming musik
- YouTube Music (38,51 persen)
- Google Play Music (20,94 persen)
Transportasi online
- Gojek (40,65 persen)
- Grab (36,32 persen)
e-wallet
- Gopay (20,68 persen)
- Shopee Pay (16,61 persen)
Penetratif internet Indonesia naik dari 2021
APJII kumpulkan data lewat survey dan interview ke 7.568 informan (berumur 13-55 ke atas) semenjak 11 Januari 2022 sampai 24 Februari 2022. Berdasar laporan instansi itu, keseluruhan jumlah warga Indonesia sekarang ini diprediksi capai 272,68 juta jiwa di tahun 2021.
Ini maknanya, angka penetratif internet di Indonesia pada masa 2021 sampai kwartal I-2022 ini capai 77,02 %. Angka penetratif internet itu bertambah dari sejak awalnya 2019 sampai kwartal II-2020 awalnya yang sejumlah 73,7 %.
Baca Juga : Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik 2022 Dibawah 15 Juta Terbaik Hingga Saat Ini
Pada masa itu, warga Indonesia yang telah tersambung dengan internet disampaikan capai 196,71 juta jiwa. Pada 2018, jumlah pengguna internet di Indonesia ialah 171,17 juta, dengan penetratif cuma sejumlah 64,8 %.